Khadijah Binti Khuwailid, Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga (Bagian ke-14): Jaminan surga untuk Khadijah

Ilustrasi. (Foto : unambig.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : unambig.blogspot.com)

Syahida.com – Allah berfirman, “Dan  orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). berada dalam surga-surga penuh kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.” (Al-Waqiah: 10-13)

Allah juga berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal Shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Al-Bayyinah: 7-8)

Ummul Mu’minin Khadijah radhiyallahu ‘anha punya tempat khusus di hati Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Rasa sayang dan hormat beliau kepada Khadijah radhiyallahu ‘anha tidak pernah luntur sepanjang hidup Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Khadijah radhiyallahu ‘anha adalah wanita terbaik di zamannya. Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkali-kali mengabarkan kepada Khadijah bahwa Khadijah mendapat jaminan surga.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, meriwayatkan bahwa Jibril ‘alaihis salaam  mendatangi Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan berkata, “Sampaikan salam kepada Khadijah dari Allah dan dari aku. Beritahu kepadanya bahwa baginya sudah disediakan rumah di surga terbuat dari batu bata permata yang tidak ada keributan dan rasa lelah.” (HR. Bukhari dan Muslim)[1]

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, juga meriwayatkan bahwa Jibril datang kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan berkata, “Ya Rasulullah, Khadijah akan datang kepadamu membawa lauk-pauk atau minuman. Jika dia sudah datang, sampaikanlah salam kepada Khadijah, dari Tuhannya. Beritahu kepadanya bahwa baginya sudah disediakan runah di surga terbuat dari batu permata yang tidak ada keributan dan rasa lelah.” (HR. Bukhari)

Hadits ini jelas-jelas merupakan bukti keagungan Ummul Mu’minin Khadijah radhiyallahu ‘anha, dimana secara khusus Allah dan Jibril menitip kirim salam untuk Khadijah radhiyallahu ‘anha. Allah tidak akan berkirim salam kecuali kepada orang yang memiliki kedudukan penting disisi-Nya. Allah juga memberikan berita gembira bahwa Dia telah menyediakan Istana yang penuh kedamaian dan ketenangan dengan pelayanan maksimal sehingga penghuninya tidak pernah merasa kelelahan.

Dalam memberikan penjelasan seputar hadits ini, Syaikh Suhaili juga menitik beratkan pada kedudukan tinggi yang dimiliki oleh Khadijah radhiyallahu ‘anha.[2]



Khadijah radhiyallahu ‘anha juga mendapat kiriman salam dari Allah yang disampaikan langsung oleh Jibril saat Khadijah radhiyallahu ‘anha berada di dekat Nabi. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Jibril datang kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan saat itu Khadijah radhiyallahu ‘anha, bersama beliau. Jibril berkata, “Allah adalah Salam (sumber kesejahteraan) dan mudah-mudahan Jibril mendapat salam (kesejateraan), rahmat dan berkah dari Allah. begitu juga untukmu, wahai Nabi.”[3]

Para ulama menyebutkan bahwa jawaban Khadijah ini bukti akan kedewasaan, kepintaran, dan akhlaknya yang baik.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, meriwayatkan, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, membuat beberapa garis ditanah, lalu bertanya, ‘Apakah kalian tahu, maksudnya?’ para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Rasulullah menjawab, “Wanita terbaik di surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzhaim (istri Fir’aun).”[4]

Fathimah putri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. “Dimanakah ibunda Khadijah?”

Rasulullah menjawab, “Di sebuah rumah terbuat dari tiang-tiang. Di dalam rumah itu sama sekali tidak ada keributan dan rasa lelah. Berada di antara Maryam dan Asiah.”

Fathimah menjawab, “Dari tiang ini?”

Nabi menjawab, “Tidak, tetapi dari tiang yang bertatakan berlian, intan dan permata.”[5]

TAMAT

[Syahida.com]

Sumber : Kitab 20 Sirah Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga, Ahmad Khalil Jum`ah

 

[1] Fadhail As-Shahabah, karya An-Nasa’i (hlm. 175). Majma’uz-Zawaid (9/223).

[2] Ar-Raudh Al-Anif, karya Suhaili (2/428).

[3] Fadhail As-Shahabah (hlm.75).

[4] Fadhail As-Shahabah (hlm. 75)

[5] Majmauz-Zawaid (9/223)

Share this post

PinIt
scroll to top