Benarkah Anak Anda Bandel?

Ilustrasi. (Foto : maifm.co.nz)

Ilustrasi. (Foto : maifm.co.nz)

Syahida.com – Selama mempraktikkan home school, menurut Psikolog Ika Pambadjeng, orangtua harus mengenal tipe-tipe anak, karena tipe mereka berbeda-beda. Ada tipe mendengar dan membaca (auditory), ada tipe melihat (fisual), ada juga tipe bergerak (kinostetik). Untuk itu, materi yang diberikan harus sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan anak,

Anak tipe mendengar dan membaca sendirinya menyenangi materi pelajaran dalam bentuk membaca. Berikan bahan bacaan selengkap mungkin untuk jenis ini. Demikian juga untuk anak tipe visual, ia cenderung menyukai buku-buku yang bergambar, materi dalam bentuk audio visual (VCD) atau praktik langsung ke objek pemateri. Misalnya, belajar tentang jenis-jenis akar pohon, anak jenis ini biasanya akan menuntut contoh riilnya. Orangtua bisa menunjukkan contoh akar tanaman yang ada di sekitar rumah.

Sementara itu, anak kinostetik akan cepat gelisah (bete) dengan kegiatan membaca. Ia akan cenderung untuk bergerak ke sana-kemari, berjalan-jalan dan sejenisnya, karena memang demikian cara ia belajar. Jangan sampai orangtua mengecapnya sebagai anak bandel atau nakal. Anak tipe ini, sebaiknya diperbanyak dengan kegiatan observasi dan mengumpulkan data di sekitar rumah, halaman, atau kebun. Biarkan saja, andai ia duduk diatas pohon, didapur, beraktivitas di kebun atau tempat lain. Asal, begitu balik, ia mendaptakan data dan hasil observasi yang ditugaskan sebelumnya.

Begitu beberapa kiat untuk meluluhkan anak tipe bergerak ini. Pertama, hindari penggunaan kata “belajar”. Bagi sebagian anak, kata “belajar” terkadang menakutkan. Kedua, kemaslah home school itu menjadi sesuatu yang menarik bagi anak-anak. Misalnya, namanya diganti menjadi “Berkegiatan Bersama”, bukan “belajar”, meski esensinya sama. Ketiga, sesuaikan seting ruang belajar dengan tipe anak Anda. [Syahida.com]

Sumber: Sabili No. 21 Th.XII 5 Mei 2005/26 Rabiul Awal 1426

Share this post

PinIt
scroll to top