Hadits Qudsi : Do’a Umat Islam Dikabulkan Allah

Ilustrasi. (Foto : imgbuddy.com)

Ilustrasi. (Foto : imgbuddy.com)

Syahida.com Dari Abu Hurairah  radhiyallahu ‘anhu, ia berkata “Ketika turun kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam Ayat ‘Kepunyaan Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan jika kalian menampakan apa yang ada pada diri kalian (hati) atau kalian menyambunyikan, pasti Allah membuat perhitungan tentang perbuatan kalian. Lalu Allah ampuni siapa yang Dia kehendaki; dan Ia siksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,’

Abu Hurairah, “Yang demikian itu dirasa berat oleh para sahabat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Lalu mereka mendatangi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka membungkuk diatas hewan-hewan tunggangan mereka. Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami dibebani amalan-amalan yang tidak mampu melakukannya, yaitu: shalat, puasa, jihad di jalan Allah dan shadaqah. Dan telah diturunkan kepada Engkau ayat itu, dan kami tidak mampu melakukannya.’

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Apakah kalian hendak mengatakan seperti yang dikatakan oleh kedua golongan ahli kitab sebelum kalian: Kami dengar tetapi kami tidak melakukannya? Bahkan kalian harus mengatakan: Kami dengar dan kami taat (laksanakan).’ Mereka berdo’a; ‘Ampunilah kami, Ya Tuhan kami dan kepadaMu-lah tempat kembali.’ Lalu mereka mengatakan kami dengar dan kami ta’at. Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan Engkaulah tempat kembali.’ Ketika mereka telah selesai membacakannya, hati mereka jadi lunak. Lalu Allah turunkan sesudah itu, yaitu: Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang telah diturunkan dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang telah beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, semua kitab-Nya, semua utusan-Nya. Kami tidak membedakan seseorang pun dari semua Rasul-Nya.’ Dan mereka tidak membedakan seseorang pun dari semua Rasul-Nya’ dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami ta’at. Wahai Tuhan kami, ampunilah kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.’ Setelah mereka melakukan yang demikian itu, maka Allah ta’ala menghapuskannya dan menurunkan ayat: Allah tidak membebani seseorang, kecuali dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang ia kerjakan. Dan ia mendapat siksa dari keburukan yan ia kerjakan. ‘Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami bila kami lupa atau salah.’ Allah menjawab, ‘Ya.’ ‘Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau telah pikulkan kepada orang-orang sebelum kami.’ Dia menjawab, ‘Ya.’ ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami suatu beban yang kami tidak mampu melaksanakannya.’ Dia menjawab, ‘Ya.’ ‘Maafkan kami, ampunilah kami dan berikanlah kami rahmat. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang kafir.’ Dia menjawab, ‘Ya.’

Rawi Hadits:

Muslim dalam Shahinya: Kitabul Iman (125/199), Bab: Keterangan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membebani, kecuali beban yang tidak sanggup dikerjakan oleh manusia.

Ahmad dalam Musnadnya (2/412), Abu Awanah dalam Musnadnya (1/76). Al-Wahidi dalam Al-Asbab (hal.66). Ibnu Jarir dalam Tafsirnya (3/95). As-Suyuti dalam Kitab Ad-Darrul Mantsur (1/374), menisbatkannya kepada Abu Dawud pada Kitab Abu Dawud: Nasikh, juga kepada Ibnul Mundzair dan Ibnu Abi Hatim. [Syahida.com]

=============

Sumber : Hadits Qudsi Shahih dan Penjelasannya, Al Imam Abi Al Hasan Nuruddin, Ali bin Sulthan Muhammad Al-Qoriy 



 

Share this post

PinIt
scroll to top