Syahida.com – Wahai wanita… Tabiatmu yang lemah telah diberi kekuatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mempengaruhi kaum laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikanmu sebagai fitnah dan ujian. Dia memberimu kecantikan dan kewanitaan yang mempesona. Dia menitipkan padamu kelembutan yang menggoda hati kaum lelaki. Oleh sebab itu, anjing-anjing busuk menginginkanmu keluar dari bentengmu, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala menjagamu dengannya dari taring mereka.
Mereka menginginkanmu membuka dirimu dan telanjang agar mereka bisa menikmati tubuhmu dan kewanitaanmu. Apakah kamu tidak mendengar salah seorang agen busuk mereka yang berkata,
Bukalah dirimu, wahai binti Fihr karena hijab
Termasuk penyakit dirimu buruk di tengah-tengah masyarakat
Allahu Akbar. Subhanallah !!!
Apakah manusia seperti ini yang akan membebaskanmu, wahai ukhti? Membebaskanmu dari kehormatanmu dari kesucian?! Membebaskanmu dari akhlak keutamaan supaya kamu bisa diterkam oleh taring mereka? Dan jika mereka telah menuntaskan hajatnya, maka selamat tingal buatmu !!!
Ukhti muslimah …
Apabila serigala hanya menginginkan daging domba, maka serigala manusia menginginkan sesuatu darimu yang lebih berharga daripada daging domba bagi serigala dan lebih buruk daripada kematianmu. Dia ingin sesuatu yang paling berharga padamu, yaitu kesucianmu. Kehidupan seorang puteri yang kehormatannya telah direnggut oleh laki-laki lebih buruk seratus kali daripada domba yang direnggut dagingnya oleh serigala. Benar, demi Allah. Tidak seorang pemuda pun yang melihat wanita tanpa berkhayal menelanjanginya dari pakaiannya, kemudian pemuda itu membayangkan tanpa busana.
Benar, demi Allah, saya bersumpah untuk kedua kalinya. Jangan mempercayai bualan sebagian orang, bahwa mereka tidak menginginkan dari seorang wanita kecuali akhlak dan adabnya, bahwa mereka berbicara kepadanya hanya sebatas teman, mencintainya hanya sebatas rekan. Demi Allah, itu dusta!
Seandainya kamu mendengar obrolan para pemuda di kalangan mereka, niscaya kamu akan mendengar obrolan yang mengerikan dan menyeramkan. Dia tidak menyodorkan sebuah senyuman, tidak berbicara dengan kata-kata lembut dan tidak memberikan suatu bantuan kepadamu, kecuali hal itu hanyalah sebagai pengantar bagi keinginannya. Atau paling tidak itu hanyalah sebagai pengantar bagi keinginannya. Atau paling tidak itu merupakan isyarat darinya sebagai pengantar.
Sesudah itu apa yang terjadi? Apa, wahai putiku? Berpikirlah!
Kalian berdua asik mereguk kenikmatan sesaat, kemudian ia lupa. Sementara kamu meneguk air keruh selama-lamanya. Tanpa beban dia melenggang mencari wanita bodoh lainnya untuk dicuri kehormatannya. Dan kamu? Memikul beban berat kehamilan di perutnya dengan sempoyongan. Berjuta-juta kegelisahan mendera jiwamu. Arang tercoreng di keningmu. Masyarakat yang zhalim memaafkannya. Mereka berkata, “Pemuda itu bersalah, lalu ia bertaubat.” Sementara kamu berkubang dalam genangan kehinaan dan rasa malu seumur hidup. Masyarakat tidak pernah mengampunimu sama sekali.
Seandainya saja ketika kamu bertemu dengannya, kamu tegakkan dadamu kepadanya, kamu palingkan pandanganmu darinya dan kamu tunjukkan kepadanya penolakan dan ketegasan. Jika apa yang kamu lakukan itu belum cukup untuk menghalanginya darimu, dan jika ia semakin kurang ajar dengan melecehkanmu lewat lisan atau tangannya, maka lepaslah sepatumu. Lemparkan ke arah kepalanya. Jika kamu melakukan itu, niscaya semua orang yang berada di jalan itu membantumu menghadapinya. Sesudah itu tidak akan ada lagi buaya darat yang berbuat kurang ajar kepada wanita mulia. Jika dia baik, niscaya dia akan datang kepadamu dengan taubat dan minta maaf. Meminta hubungan yang halal, dan dia datang untuk meminangmu?
Hikmah : Wahai gadis muslimah! Mengapa engkau kehilangan kontrol diri, hanya karena mendengar bisikan hina dan pujian palsu dari pemuda yang melihat dirimu sebatas onggokan daging yang indah tanpa jiwa?
Wahai wanita Islam, sebuah fitnah besar telah dirancang demi mengubah dirimu, bermain-main dengan tubuh dan kehormatanmu. Berlindunglah kepada Tuhanmu! Karena tidak ada yang dapat menyelamatkanmu kecuali Allah Ta’ala.
Kisah nyata ini adalah fakta besar. Betapa gadis-gadis muslimah di negeri-negeri Islam yang memegang tradisi tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan syar’i bisa terenggut kesuciannya oleh para pemuda yang hatinya keras, gelap dan busuk.
Jika demikian, betapa mudahnya merampas kesucian gadis-gadis muslimah yang dengan sukarela, bahkan sebagian dengan dukungan orang tua, keluar rumah bersama pemuda pujaannya untuk bermalam minggu, nonton, belanja ke mall dan lain-lain.
Ambillah pelajaran dari kisah-kisah memilukan ini. [Syahida.com]
Sumber: Khalid Abu Shalih (Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu!)