Aku Ingin Berjilbab, Tapi Keluargaku Melarang Berjilbab

Ilustrasi. (Foto: muslimahbeauty.deviantart.com)

Ilustrasi. (Foto: muslimahbeauty.deviantart.com)

Syahida.com – Aku memiliki kisah yang unik. Biasanya keluarga memotivasi putrinya untuk memakai jilbab sejak usia dini. Tetapi yang aku alami justru kebalikannya. Aku berkeinginan kuat memakai jilbab tetapi aku tidak mendapatkan motivasi yang semestinya aku dapatkan dari keluargaku. Bahkan mereka mencegahku memakai jilbab pada saat itu. Barangkali alasannya adalah karena aku masih kecil dan mereka khwatir aku akan bosan memakai jilbab di usia dewasa lalu aku melepaskannya.

Ketahuilah ini adalah alasan yang tidak benar yang sering dijadikan dalih oleh para wanita sekarang. Mereka tidak segera memerintahkan putri mereka memakai jilbab lantaran khawatir sang putri akan bosan dan pada akhirnya tidak mau memakai jilbab. Ini tidak lain hanyalah tipu daya Iblis. Waspadalah akan tipu daya ini yang biasa ditanamkan setan dalam benak para ibu.

Aku memakai jilbab di dalam rumah untuk memperindah diriku. Kemudian aku mengambil keputusan untuk tetap memakai jilbab walaupun keluargaku tidak menyetujuinya. Lalu aku menekan ibuku (dengan memberikan berbagai alasan yang kuat) hingga pada akhirnya ia setuju aku memakai jilbab. Telah lama jiwaku mengajakku memakai jilbab. Aku tidak mau menerima alasan-alasan penolakan mereka. Bagiku telah tiba saatnya untuk memakai jilbab. Aku tidak mengerti apa penyebabnya, aku merasakan adanya seruan dari dalam diriku yang mengajakku memakai jilbab.

Ya, ada kepuasan dan pemikiran yang matang yang memenuhi hatiku dan menguasai akalku.

Aku berbicara dengan ibuku dan memintanya pergi menemaniku ke pasar untuk membeli busana yang sesuai dengan jilbabku. Ia keberatan dan beralasan tidak ada angkutan umum untuk pergi ke pasar. Aku segera mengambil gagang telepon lalu menghubungi taksi. Ketika taksi sudah datang, ibuku memberitahuku bahwa taksi sudah sampai di depan rumah. Akhirnya ibu mau pergi bersamaku ke pasar. Di pasar aku membeli bahan kemudian aku membuat pakaian yang sesuai dengan jilbabku.

Tetapi aku tidak terhindar dari cibiran dan hinaan untuk beberapa hari. Setelah menyaksikan keteguhanku. Seluruh saudaraku dan sebagian kerabatku ikut memakai jilbab seperti diriku. Penolakan mereka terhadap jilbab dan ajakan mereka agar menjadi wanita yang suka berjalan-jalan aku balas dengan membangkitkan semangat mereka hingga pada akhirnya mereka mau memakai jilbab, alhamdulillah. [Syahida.com]

Pemikiran yang matang + Keteguhan + Doa = Kemenangan

Sumber: Jilbabku Pesonaku, Dr. Muhammad Fahd ats-Tsuwaini



Share this post

PinIt
scroll to top