Malaikat Harut dan Marut

Ilustrasi. (Foto : darul-ilmi.com)

Ilustrasi. (Foto : darul-ilmi.com)

Syahida.com – Harut dan marut adalah nama malaikat yang disebut oleh al-Qur’an. Mereka diturunkan Allah di negeri Babil, yang menurut sejarawan adalah negeri Babilonia.

Ada  beberapa pendapat soal kedua malaikat ini, ada ahli tafsir yang memandang bahwa Harut dan Marut adalah manusia biasa yang karena memiliki banyak kelebihan, sehingga disifati seumpama malaikat. Dalam versi ini, Harut dan Marut hanyalah tokoh kiasan, bukan malaikat yang sesungguhnya.

Pendapat yang lain menyatakan, bahwa Harut dan Marut adalah memang malaikat Allah yang diberi tugas di bumi dalam bentuk dua orang pemuda tampan. Mereka diutus Allah untuk mengajari manusia guna memahami ilmu sihir, serta mampu membedakan antara sihir dan mukjizat Allah. Informasi tentang dua malaikat ini dapat dijumpai dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 102 :

2:102

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

======

Sumber : Kitab Jejak Malaikat di Bumi, M Hilal Tri Anwari



Share this post

PinIt
scroll to top