Saat Kesulitan Datang, Apa yang Harus Dilakukan?

Ilustrasi. (Foto: vampirefreaks.com)

Ilustrasi. (Foto: vampirefreaks.com)

Syahida.com –  “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk“. [QS. Al Baqarah/2:155-157]

Ketika kita mengalami kesulitan, seharusnya kita bersabar. Kita tidaklah bersabar ketika bahagia, jadi seharusnya kita bersabar ketika sedang susah, ketika tertimpa musibah.

Perhatikan firman Allah Azza wa Jalla: “Selamat (berita gembira) bagi orang-orang yang bersabar.” Subhanallah… Kenapa? Karena bagi orang yang beriman, sikap mereka sepenuhnya berbeda. Mungkin keseluruhan masalah yang kita jalani, tujuan dari itu semua adalah satu hal, yaitu: Sehingga kita bisa bersabar. Karena jika kita memiliki kesabaran, maka kita pantas mendapatkan ucapan selamat.

Mungkin kita pikir tujuannya adalah sesuatu yang akan kita dapatkan di dunia. Mungkin kita berpikir tujuannya adalah untuk dapat pekerjaan. Mungkin kita berpikir tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan. Tapi mungkin bagi Allah, tujuan sebenarnya adalah sehingga kita belajar bersabar. Itu adalah tujuan yang paling besar dibandingkan yang lainnya. Subhanallah. Dan jika kita  menggapai tujuan itu, maka kita harus diberi ucapan selamat.

Semua yang kita dapatkan dalam hidup adalah rahmat. Itu bukan sesuatu yang kita usahakan. Semuanya adalah rahmat. Jadi ketika kita tidak mendapatkannya, maka kita menyadari, “Tidak apa-apa, lagipula, ini bukan milikku.” Kita diberikan tangan begitu saja karena rahmat, kita diberikan mata begitu saja karena rahmat, diberikan hidung begitu saja karena rahmat, kita diberikan lidah begitu saja karena rahmat. Lidah ini bukan milik kita, kita tidak membayarnya, ini milik Allah. Jadi ketika lidah ini mulai gagap, Innalillah (ini milk Allah). Inilah hikmah dari pernyataan yang diberikan Allah kepada kita, ketika kesulitan datang.

Pernyataan kedua adalah Innalillahi wa innailaihi raji’un, sudah pasti hanya kepada-Nya kita akan kembali. Kenapa hal ini penting? Karena masalah apapun, masalah yang sedang kita hadapi sekarang, tidaklah permanen. Entah itu masalah uang, masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah perasaan, atau masalah fisik, itu semua tidak masalah karena tidak satupun dari semua itu yang permanen. Kalian tahu kenapa? Karena kita sendiri juga tidak permanen.

Pertama-tama, ketika kesulitan menerpa yang harus dilakukan pertama adalah latih lidah dan hati kita, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, itulah yang pertama. Yang kedua, jangan ceritakan kepada orang lain bahwa sesuatu terjadi karena Allah. Jangan katakan ini kepada orang lain. Jika kita ingin menceritakan ini kepada orang, sebelum kalian memikirkan orang lain, pikirkan dulu diri sendiri. Kita tidak memilih karena sesuatu terjadi dari Yang Ghaib, sesuatu terjadi karena Allah, dan kita tidak bisa memilihnya. Kenapa Allah melakukan ini? Dia tidak memberi penjelasan pada kita. Kita tidak punya hak diberitahu.

Dan berkenaan dengan diri kita, kita harus membedakan antara hal yang di luar kuasa kita yang tidak dapat kita kendalikan, maka kita katakan Inna lillahi wa inna ilahi Raji’un. Dan hal-hal yang berada dalam kuasa kita, maka kita harus bertanggung jawab. Kita harus mengakui bahwa kita yang mengacaukannya, kitalah yang seharusnya melakukan lebih baik lagi, bahwa hal itu adalah hasil dari kelakuan kita yang salah.



Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita sebagai bagian dari mereka yang melalui semua ujian dan bertemu dengan-Nya dengan cahaya dalam hati kita dan cahaya dari tangan kanan kita di hari kiamat. [ANW/Syahida.com]

 

Share this post

PinIt
scroll to top