Tentang Gerbang Surga dan Neraka

Ilustrasi. (Foto : wallpaperislami.com)

Ilustrasi. (Foto : wallpaperislami.com)

Syahida.com –  (Pembahasan Surat Shaad ayat 50 dan Az Zumar ayat 71 & 73)

Gerbang Surga

Allah berfirman dalam surat Shaad ayat 50 :

جَنَّاتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْأَبْوَابُ

“(yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,

Surga ‘Adn, yang Allah janjikan pada kita, yang pintu-pintunya dibiarkan terbuka bagi mereka. Kata ‘Mufattahah’ مُّفَتَّحَةً dalam Bahasa Arab berarti sesuatu yang ditahan agar terbuka terus. Itu menandakan bahwa ada yang ditugaskan untuk membiarkannya tetap terbuka. Cara Allah menjelaskan ini, menggambarkan seolah semua pintu surga sudah ditahan agar tetap terbuka. Pintu-pintunya bukan baru akan dibuka ketika hari akhir, tapi sudah terbuka dari sekarang. Kata ‘Mufattahah’ itu artinya berbeda dengan ‘Maftuha’. ‘Maftuha’ itu artinya membukakan pintu. ‘Mufattahah’  berarti menahannya agar terbuka lebar.

Coba bayangkan, kamu kedatangan seorang tamu. Pintunya tertutup. Mereka harus berdiri di luar, menekan bell, mengetuk pintu, menunggumu membuka pintu, barulah dia dapat masuk.

Kamu pun dapat membuat tamu tak nyaman dengan membuat kondisi sangat nyaman bagi tamu itu. Apa contohnya? Kamu biarkan pintunya terbuka. Tapi meskipun begitu, sang tamu melihat pintunya terbuka, dan ia berkata, “Saya tak tahu, apakah saya harus menekan bell, meminta izin sebelum masuk, seperti yang Allah firmankan dalam Surat An Nuur ayat 27, bahwa sebelum diberi izin, maka tidak boleh memasuki rumahnya.”



Coba bayangkan skenario yang ketiga, dimana kamu menugaskan seseorang untuk menjaga pintu, seperti anakmu atau orang lain, yang kamu tugasi mereka untuk menahan membukakan pintu dan menyambut tamu saat mereka masuk, sehingga tamu tersebut tidak merasa tak nyaman dan menunggu. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah di Surat Shaad. Dia membiarkan pintu surga terus terbuka. Itu tadi satu alasan yang ingin saya bagi denganmu tentang Surat Shaad. Dalam bahasa yang indah.

Gerbang Neraka

Coba perhatikan apa yang difirmankan Allah di Surat Az Zumar, Subhanallah…sangat indah. Di sini Allah membicarakan tentang orang yang masuk Neraka. Akan saya jelaskan juga. Surat Az Zumar ayat 71 :

وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا

“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya…………………………….”

Orang yang tidak beriman akan dipaksa. ‘Tsaqo’ berarti mendorong seseorang dengan cepat, mereka disuruh bergegas menuju ke Neraka Jahanam. Di ayat lain di Al Qur’an dijelaskan bahwa raungan yang terdengar dari Neraka itu sangat keras dan orang dapat mendengarnya meskipun berada di luar. Jika seseorang didorong untuk masuk, maka semakin dekat dia ke pintu neraka maka raungannya akan semakin keras, kan? Sehingga semakin enggan dia untuk bergerak maju, tapi ada malaikat, mereka akan didorong-dorong dengan cepat, akan terus didorong sampai mereka tiba di Neraka Jahanam. Allah berfirman, bahwa orang-orang ini akan dibagi dalam beberapa kelompok. ‘Zumara’, artinya dalam kelompok besar. Dikelompokkan, ini orang suka berbuat keji, ini orang yang memakan riba, yang mendapat kekayaan dari tambahan Bunga, ini orang suka memakan makanan haram, ini orang yang kehalalan karir dan bisnisnya dipertanyakan, ini orang yang kecanduan Alkohol, ini yang kecanduan narkoba dan jenis candu lainnya, ini yang kecanduan narkoba dan jenis candu lainnya, ini orang yang curang dan gemar berbohong, ini orang yang merusak reputasi orang lain dan perkataannya menyakitkan, ini mereka orang yang tidak menghormati kedua orang tuanya, ini orang yang memiliki masalah temperamen dan bangga terhadap diri sendiri, sehingga sulit dinasehati. Mereka dikelompokkan berdasarkan dosa-dosanya. Setiap kelompok itu pun didorong masuk ke dalam Neraka, حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا ”Hatta idzaaa jaa uuha”, sesampai mereka sampai di depan pintu neraka. Saat mereka berada di depan gerbang Neraka, kemudian Allah berfirman فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا “futihat abwaabuha” maka dibukakanlah pintu Neraka.

Dalam Bahasa Arab disebutkan, kamu tahu kan tentang pernyataan sebab akibat? Bisa juga berupa pernyataan ‘ketika dan maka’. Saya jelaskan maksudnya. Ketika mereka sampai di depan Neraka, maka pintu Neraka terbuka. Ini bagian akibat dari penyataan tadi. Paham maksudnya? Artinya pintu neraka belum lah terbuka. Pintu neraka terbuka ketika mereka sampai. Coba renungkan ini. Allah berfirman bahwa pintu Surga itu sudah terbuka, tapi Allah tidak katakan bahwa pintu Neraka sudah terbuka. Ini indah kan? Terbuka, karena Dia tak sabar agar yang beriman dapat masuk. Siap menyambut tamu, masuk ke dalam Surga. Tapi neraka Jahanam bukanlah tempat yang diinginkan Allah agar dimasuki manusia. Dia tidak ingin manusia masuk ke neraka jahanam. Maka Dia biarkan pintunya tertutup.

Ada hikmah lain juga di sini. Mengapa pintu penjara harus terbuka? Pintu penjara memang seharusnya tertutup. Satu-satunya, dua waktu, ketika pintu penjara dibuka adalah ketika pelakunya masuk, dan saat dia keluar. Cuma itu saja waktunya. Bentuk kasih sayang Allah adalah bahwa pintu Jahanam baru akan terbuka ketika mereka berada tepat di depan pintunya.

Disambut Malaikat di Gerbang Surga

Kesimpulan dari Surat Az Zumar ayat 73, Allah berfirman :

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”.

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ “Dan orang-orang yang takut kepada Allah, berhati-hati, mengganti gaya hidupnya, menjaga diri dari murka Allah, orang-orang ini pun juga akan dipaksa masuk dengan cepat, “Siiqa”, artinya dipaksa dengan cepat. Mengapa mereka dipaksa dengan cepat? Karena Allah tidak ingin mereka melihat keadaan menakutkan di hari pengadilan terlalu lama. Saat hari pengadilan selesai, Malaikat penjaga segera mendesak mereka masuk ke dalam surga. Mereka bahkan tak perlu menunggu di luar untuk masuk ke surga. Di mana seperti kamu yang menunggu di luar, dan saat itu adalah di hari pengadilan, dan kamu dalam keadaan takut. Allah tidak ingin kamu merasa takut. Pintunya sudah terbuka seperti yang sebelumnya telah saya katakan, kamu tinggal masuk saja. Subhanallah… Tapi Allah katakan, ketika mereka sampai..

حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ  “Apabila mereka sampai ke surga

Allah tidak katakan, “Ketika mereka sampai, maka pintunya terbuka”. Dia mengatakan itu untuk pintu neraka Jahanam, “Ketika mereka sampai, maka pintu neraka terbuka”

حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ Tapi di sini ada huruf ‘wa’ (artinya ‘dan’) وَفُتِحَتْ Apakah kamu tahu maksudnya? Ini artinya pintunya sudah terbuka. Ketika mereka sampai, pintu-pintunya sudah terbuka. Huruf ‘wa’ kecil ini, orang yang menghafal ayat ini mungkin bertanya, kenapa ada ‘wa’ di sini? Huruf ‘wa’ kecil ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang telah disebutkan di Surat Shaad. Ketika mereka tiba, dan pintu Surga telah terbuka. Subhanallah… Semoga Allah mengizinkan kita melewati pintu yang sudah terbuka itu.

Dan perhatikan perkataan selanjutnya, para Malaikat penjaga pintu Surga, yang diciptakan hanya untuk menjaga pintu tersebut, ‘khazanah’, penjaga pintu surga, apa yang mereka katakan, وَقَالَ لَهُمْ Wa qooola lahum…..  Malaikat penjaga akan mengatakan “Salaamun’alaikum “Kedamaian (Dilimpahkan) atasmu”. Kamu langsung disambut ketika masuk. Biasanya ketika ada pesta, si pemilik rumah sedang sibuk dan dia tak memberi salam padamu, seperti kamu berjalan masuk dan dia berkata, “Ohh.. kapan kamu datang?” Tidak.. Tidak seperti itu. Di Surga, saat masuk, kamu langsung diberi salam. Kemudian kamu akan mendapat pujian, “Betapa baiknya kalian” Biasanya pujian untukmu adalah… “Hey, bajumu bagus, dasinya bagus… Ininya bagus.. Itunya bagus..” Para malaikat berkata: “Betapa baiknya kalian semua”  “Ya Tuhan…” “Ini orang-orang baik semua yang mau masuk”. Kamu mendapat pujian dari malaikat. طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ  “Tinggallah kamu di dalam untuk selamanya” Subhanallah…

 

Alhamdulillah, Selamat Masuk Surga

Bagian terakhir, di Surat Az Zumar ayat 74 :

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami………………………….

Wa qolu Alhamdulillah...”  Kamu sudah sampai di gerbang Surga, kamu di surga, hal pertama yang kamu katakan adalah… Alhamdulillah. Kita setiap hari mengucapkan Alhamdulillah, kan? Setiap sholat saya ucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin. Kalau ada seseorang bertanya, bagaimana kabarmu? Maka saya katakan Alhamdulillah.  Tapi Alhamdulillah di surga itu, tak akan sama dengan ucapan Alhamdulillah yang pernah kamu ucapkan. Setelah kamu disegerakan melewati hari pengadilan, semuanya telah berakhir dan kamu berhasil sampai, dan tak ada lagi yang mempertanyakan, tak perlu lagi pengorbanan, tak ada lagi kesulitan, tak perlu ada ketakutan lagi, (maka bisa bernafas lega..), “Alhamdulillah”. Itu adalah Alhamdulillah yang kita dambakan, yang nanti kita ucapkan. Saya ingin kita semua untuk mengingat Alhamdulillah itu, akan kita katakan di hari pengadilan.

Semoga Allah jadikan kita orang-orang yang merupakan cerminan dari Al Qur’an dan orang-orang yang dijamin surga untuknya, serta orang-orang yang segera dimasukkan ke dalam surga, tanpa perlu ditanya-tanya dan diselidiki di hari pengadilan kelak. [ANW/Syahida.com]

Oleh : Ust. Nouman Ali Khan

Sumber : Youtube

Share this post

PinIt
scroll to top