Tanda-Tanda Kiamat: Generasi Terakhir Dari Umat Ini Akan Tertimpa Cobaan Dan Fitnah-Fitnah Yang Besar

Syahida.com – Salah satu tanda akan datangnya hari Kiamat adalah sebuah peristiwa yang menyeramkan, yakni akan terjadinya fitnah yang mencekam. Berikut ini uraiannya.

Ilustrasi. (Foto: creafe.net)

Ilustrasi. (Foto: creafe.net)

Al-fitan adalah bentuk plural dari kata fitnah, yang berarti cobaan dan ujian. Kata ini banyak digunakan untuk setiap hal yang mengandung ujian yang dibenci. Selanjutnya kata ini diidentikkan kepada segala hal yang dibenci atau kembali kepadanya, seperti dosa, kekufuran, pembunuhan, pembakaran, dan bentuk-bentuk kebencian lainnya.

Nabi SAW telah mengabarkan bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah munculnya fitnah-fitnah besar yang mencampuradukkan antara yang haq dan yang batil. Terjadilah keguncangan iman, sampai-sampai (ada) seseorang yang di pagi hari beriman dan di sore harinya ia menjadi kafir. (Ada) yang sore harinya ia beriman, tetapi di pagi harinya menjadi kafir. Setiap kali muncul fitnah, (saat itu) orang beriman berkata, “Inilah yang membinasakanku,” kemudian terbuka dan muncullah (fitnah) lainnya maka ia berkata, “Inilah yang membinasakanku.” Fitnah-fitnah itu senantiasa bermunculan di tengah-tengah manusia hingga Kiamat terjadi.

Dahsyatnya fitnah bagi Mukmin

Dalam hadits dari Abu Musa al-Asy’ary r.a., Rasulullah SAW bersabda,

Sesungguhnya, menjelang datangnya hari Kiamat (terjadi) banyak fitnah, bagaikan bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman, di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman, di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah), jadilah sepeti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).1

Cobaan dan fitnah besar

Hadits-hadits ini mengenai fitnah berjumlah banyak. Nabi SAW memperingatkan umatnya dari segala bentuk fitnah dan memerintahkan mereka untuk berlindung darinya serta mengabarkan bahwa generasi terakhir dari umat ini akan tertimpa cobaan dan fitnah-fitnah yang besar.



Macam-macam fitnah

Ada peristiwa-peristiwa fitnah yang telah terjadi di dalam sejarah, seperti munculnya fitnah-fitnah dari arah timur (al-masyrik), pembunuhan Utsman r.a., Perang Jamal, Perang Shiffin, fenomena Khawarij, Perang Hurrah, fitnah Al Qur’an adalah makhluk, atau mengikuti gaya-gaya hidup orang-orang terdahulu.

Manusia itu lemah

Seandainya berbagai fitnah, baik kecil maupun besar, yang akan dimunculkan sebelum terjadinya hari Kiamat itu dibebankan kepada manusia, baik secara mental ataupun fisik, mereka tidak mungkin tahan menerimanya karena manusia sendiri telah diciptakan oleh Allah SWT dengan karakter yang lemah. Allah berfirman,

“…..karena manusia dijadikan (bersifat) lemah.” (An-Nisa: 28).

Mohonlah pertolongan dari Allah

Siapa pun diperbolehkan bertanya mengapa banyak fitnah yang menimpa orang-orang Muslim dan Mukmin pada suatu kondisi yang sangat kritis baginya? Sesungguhnya, fitnah-fitnah tidak terhitung jumlahnya dan akan selalu muncul hingga akhirnya masuk pada fitnah terbesar yaitu munculnya Dajjal. Digambarkan bahwa jika seorang manusia telah menghadapi fitnah hingga seperti akan merenggut nyawanya, setelah dia usai menghadapi fitnah tersebut, akan datang lagi fitnah yang lain dan tidak akan berhenti selamanya. Jika tidak ada pertolongan dari Allah, niscaya ia tidak mungkin dapat menghadapinya. Karena Allah memberikan pertolongan kepada manusia, niscaya mereka mampu menghadapinya.

Ujian untuk membersihkan jiwa

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia akan selalu dilingkupi oleh aneka ujian. Secara umum, manusia akan diuji dengan keduniaan, sedangkan seorang Mukmin akan diuji dengan agama dan dunianya. Hal itu diberikan kepada umat manusia untuk menguji dan membersihkan jiwanya. Siapa pun yang mampu menghadapi ujiannya dengan baik, niscaya dia akan diberi balasan surga Allah.

Orang-orang beriman pasti akan diuji dan sabar adalah kunci

Ayat-ayat mengenai prasyarat seseorang masuk surga ialah firman Allah,

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang -orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 142).

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut: 2-3)

Dua ayat di atas mengindikasikan adanya fitnah, yang merupakan bagian dari berbagai bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia, khususnya bagi orang-orang yang beriman dan berserah diri kepada Allah SWT. Siapa pun yang mampu menghadapinya dengan besar hati niscaya di akan menjadi seorang yang sabar dan akan selalu disertai Allah SWT. Dalam firman-Nya, Allah menegaskan,

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (QS. Al Baqarah: 155-156)

Makna ayat ini, Allah SWT akan selalu memberikan ujian kepada siapa pun umatnya, mulai dari ujian yang teringan sampai pada ujian yang terberat, dan tiada henti. Di saat orang tersebut mampu menghadapinya dengan tabah, orang tersebut akan diberi gelar seorang yang sabar. Yang dimaksudkan dengan sabar adalah tidak pernah mengeluh terhadap apa pun yang terjadi padanya kecuali semuanya dikembalikan kepada Allah SWT, yaitu “Sesungguhnya, kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.” Kalimat ini dinamakan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah). Disunahkan untuk menyebutnya sewaktu ditimpa marabahaya, baik besar maupun kecil.

Tidak mengherankan jika banyak terjadi fitnah menjelang datangnya Kiamat. Fitnah tersebut telah mencapai puncak kedahsyatannya dan kegelapan yang amat sangat sehingga dapat menjadikan seseorang yang di pagi harinya Mukmin, namun di sore harinya menjadi kafir, sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas.

Hadits tersebut bermakna bahwa fitnah-fitnah tersebut akan menjadi sangat banyak dan dahsyat bagi orang-orang Mukmin. Karenanya, keimanannya akan tergoncang, yaitu berada di antara kekafiran dan keimanan, serta dia tidak mampu berteguh diri kecuali orang-orang yang diteguhkan oleh Allah SWT dan di hatinya terdapat keimanan yang sangat besar.

Rasulullah SAW juga telah menuntut kita agar tidak mendekati, bahkan masuk ke dalam fitnah tersebut dalam situasi dan kondisi apa pun. Buktinya, beliau telah memerintahkan kita untuk memecahkan pedang-pedang kita dengan cara memukulkannya kepada sebongkah batu sehingga membuatnya rusak. Dengan demikian, kita tidak dapat membunuh seorang pun.

Lebih baik terbunuh

Jika seorang anak telah terperosok ke dalam lumpur fitnah tersebut, janganlah dia melakukan pembunuhan, tetapi jadilah yang terbunuh, bukan yang membunuh, ibarat putra Nabi Adam yang terbunuh di tangan saudaranya sendiri, Qabil. Jadilah sebagai Habil yang terbunuh dan janganlah meniru Qabil yang membunuh. Hal ini untuk semakin menegaskan, engkau tidak masuk ke dalam fitnah yang menyerang dalam agamamu ini.

Keimanan gampang berubah

Orang-orang yang mengingkari aturan-aturan syar’i, mereka menjual akhirat dan agamanya dengan harta benda duniawi yang fana. Sebagaimana Hadits riwayat Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda.

“Menjelang Kiamat, akan muncul fintah-fitnah seperti potongan-potongan malam yang pekat. Kala itu, seseorang menjadi Mukmin pada pagi hari, tetapi berbalik menjadi kafir pada sore harinya, menjadi Mukmin di sore hari, tetapi berbalik menjadi kafir di pagi harinya. Ia menjual harta bendanya dengan secuil harta duniawi.” (HR. At-Tirmidzi) 2

Fitnah-fitnah ini akan terasa berat bagi seorang Muslim sampai-sampai dia menginginkan kematian agar segera terbebas dari ujian besar yang menimpanya. Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits,

“Kiamat tidak akan datang sampai ada seorang laki-laki melewati kuburan seseorang lalu ia berkata alangkah baiknya sekiranya aku menempati tempatnya.(HR. Ibnu Hibban) 3

Dahsyatnya fitnah

Di dalam riwayat Muslim disebutkan,

“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dunia tidak akan lenyap sampai seorang laki-laki yang melewati sebuah kuburan lalu ia berguling-guling di atasnya dan berkata, ‘Alangkah baiknya jika aku menempati tempat penghuni kubur ini.’ (Ia berbuat demikian) bukan karena agama, melainkan karena adanya musibah.” 4

Dalam sabda beliau yang lain disebutkan,

Sungguh, menjelang hari Kiamat akan muncul al-Harraj.” Para sahabat bertanya, “Apa itu al-harraj’ Rasulullah menjawab, “Pembunuhan, tetapi kalian bukan memerangi orang-orang musyrik, melainkan kalian saling membunuh satu sama lain, sampai-sampai seseorang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya, dan anak pamannya.” Para sahabat bertanya. “Apakah pada saat itu kami masih punya akal sehat?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya, akal seseorang pada zaman itu akan dicabut dan digantikan oleh manusia-manusia bodoh. Kebanyakan dari mereka itu benar, tetapi sebenarnya tidak.”

Usamah bin Zaid meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah mengadakan pengawasan dari atas salah satu benteng dari sekian benteng yang ada di Madinah lalu beliau bersabda,

“Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sungguh, aku melihat tempat-tempat fitnah di antara rumah-rumah kalian seperti tempat jatuhnya hujan.” (HR. Muslim) 5

Misteri Arah Timur

Rasulullah telah memberikan rambu-rambu bahwa permulaan adanya fitnah berasal dari arah Timur.

Salim bin Abdullah bin Umar ibnu al-Khaththab pernah berkhotbah, “Wahai, penduduk Irak! Aku tidak menanyakan dosa kecil kepada kalian dan membiarkan kalian melakukan dosa besar. Aku telah mendengar ayahku Abdullah bin Umar berkata bahwa ia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya, fitnah itu berasal dari sini, beliau mengisyaratkan tangannya ke arah Timur, dari arah tanduk setan muncul.(HR.Muslim) 6

Dalam hal ini, Ibnu Hajar al-Aswqalani berpandangan, “Fitnah pertama telah muncul dari arah timur. Hal itulah yang merupakan penyebab berpecah belahnya kaum Muslimin. Dari arah tersebut, yakni Irak, telah muncul kelompok Khawarij, Rafidhah Bathiniyah, Qadariyah, Jahmiyah, Muktazilah, Jabriyah, dan lain-lain.”

Ilmu Diangkat

Seandainya ditelaah, fitnah ini berupa tersebar luasnya kebodohan, sedikitnya ilmu, ditinggalkannya agama Islam, ambisi manusia untuk memperoleh dunia dengan berbagai keindahan dan syahwatnya, dosa dan kemaksiatan dilakukan, serta kemuliaan Allah yang dinodai. Abdullah bin Mas’ud dan Abu al-Asy’ari meriwayatkan sebuah hadits; keduanya berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sungguh menjelang Kiamat ada masa-masa di mana kebodohan diturunkan dan ilmu diangkat serta banyak terjadi al-harraj (pembunuhan).” (HR. Al -Bukhari dan Muslim) 7 [Syahida.com/ANW]

Catatan Kaki

1 HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak

2 Sunan at-Tirmidzi, nomor hadits 2205

3 Shahih Ibnu Hibban, nomor hadits 6706

4 HR. Ibnu Majah, nomor hadits 4039.

5 Mukhtasbar Muslim, nomor hadits 1989.

6 Mukhtashar Muslim, ‘al-Fitan”, bab “Nuzul al-Fitnah Nahwasyi Syarqi”, nomor hadits 1997.

7 Misykat al-Mashabih, jld. III, hlm. 21.

==

Sumber: Kitab Ensiklopedia Kiamat, Penulis: Tim Gema Insani, Penerbit: Gema Insani

Share this post

PinIt
scroll to top